Aliran rasa di penghujung kelas bunda sayang batch#4 : Alhamdulillah 🌸
Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirrabbilalamin.. Tiada pantas ucapan puji syukur selain kepada Allah Ta'ala, atas nikmat Islam, usia, waktu dan keluarga yang sampai ini masih mak Aiko rasakan. MasyaAllah.
Allah mudahkan untuk bergelut dengan materi dan tugas selama hampir 12 bulan lamanya di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Dengan target paling minimalnya, "untuk jadi ibu yang asyik, di sayang suami dan anak". Karena menjadi ibu yang sholiha lagi profesional tidaklah suatu kebetulan namun perlu diupayakan.
Sebelum memasuki kelas yang sesungguhnya, kami wajib mengikuti pemanasan di kelas pra-bunsay. Dengan materi tentang manajemen waktu, adab terhadap ilmu, self healing, afirmasi diri hingga aktualisasi diri yang menjadi bekal untuk siap menerima materi inti.
Selanjutnya di kelas Bunsay, mulailah ditempa dengan 12 materi kaya makna dan berbobot yang sayang sekali untuk dilewatkan (mmm.. Ada kemudahan untuk tidak mengikuti perkuliahan ya buibu..jatahnya bisa diambil bisa tidak.. ). Materinya sebagai berikut :
1. Komunikasi produktif
2. Melatih kemandirian anak
3. Meningkatkan kecerdasan anak
4. Memahami gaya belajar anak
5. Menstimulus anak suka membaca
6. Math around us
7. Semua anak adalah bintang
8. Mendidik anak cerdas finansial dini
9. Be creative
10. Menumbuhkan karakter anak lewat dongeng
11. Fitrah seksualitas
12. Keluarga multimedia
Nah.. Mantap semua kan kedua belas materinya. 🌹
Dan belajar di kelas (walaupun online mesti ontime dan aktif dong yaa - baca:seharusnya 😷) dengan segudang keriwehan khas ibu rumah tangga, bukan tidak mungkin kejenuhan melanda.
Jenuh melanda kala semester 2 di level 10. Mencari-cari alasan yang "lebih syar'i" selain dari saya lelah, saya mau rehat sejenak, kali ini off saja dan yang senada dengan itu. Tapi Nihil.
Semakin dicari semakin gundah. Sebenarnya apa yang dilelahkan, apa yang sebenarnya dijenuhkan. Toh selama ini masih bisa diselesaikan walau dengan bumbu kerempongan.
Berarti Allah masih memberi nikmat belajar. Allah masih mudahkan urusan untuk mendatangi kajian ilmu. Allah lapangkan perkara ini. Bukankah itu suatu nikmat, Mak?
Disaat banyak orang harus berjuang dengan udzur syar'i nya.
Astagfirullah.. Ketampol banget dengan quotes-nya Imam Syafi'i ini.
Dan akhirnya.. Bismillah.. Allah kuatkan untuk melewatinya. Walau akhirnya harus off juga di level 12. (Duh, maafkan)
💌 Terima kasih kepada fasilitator semester satu, yang tersayang bunda Ratna Zahara. Beliau sangat telaten mendampingi kami ditengah jadwal prakteknya yang padat. Sangat keibuan dan sabar menjelaskan maupun menjawab pertanyaan seputar materi.
💌 Terima kasih kepada fasilitator semester dua, yang tersayang mba Alif Kiky. Beliau sangat semangat mendampingi untuk menelaah materi dan menyelesaikan tantangan. Selalu sigap jika ada pertanyaan dan kendala dari kami.
Semoga lelah mereka Allah berkahi dan menjadikannya amal jariyah yang senantiasa mengalir pahalanya.. Aamiin.
💌 Terima kasih teruntuk teman-teman sekelas, teman-teman di peer group, yang legowo untuk saling berbagi pengetahuan, ilmu, inspirasi, motivasi, semangat dan canda-tawa.
💌 Terima kasih teruntuk anak bayi comel yang kooperatif untuk diajak kerjasama menyelesaikan tiap tahapan tantangan.
💌 Terima kasih teruntuk suami tercinta yang sementara diabaikan kala istrinya sibuk "ketik-ketik" tugas.
MasyaAllah.. Terima kasih teruntuk siapa saja yang berkontribusi dalam perjuangan mak Aiko menyelesaikan misi ini.
Semoga ilmu-ilmu yang telah didapat bisa terus untuk diaplikasikan dan bermanfaat untuk dunia akhirat. Dan menjadikan kami, al ummu madrasah al-ula, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Aamiin ya Rabbal Alamin..
Salam sehangat pelukan ummi,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#aliranrasa
#kelasBundaSayangIIP
#InstitutIbuProfesional
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirrabbilalamin.. Tiada pantas ucapan puji syukur selain kepada Allah Ta'ala, atas nikmat Islam, usia, waktu dan keluarga yang sampai ini masih mak Aiko rasakan. MasyaAllah.
Allah mudahkan untuk bergelut dengan materi dan tugas selama hampir 12 bulan lamanya di kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional. Dengan target paling minimalnya, "untuk jadi ibu yang asyik, di sayang suami dan anak". Karena menjadi ibu yang sholiha lagi profesional tidaklah suatu kebetulan namun perlu diupayakan.
Sebelum memasuki kelas yang sesungguhnya, kami wajib mengikuti pemanasan di kelas pra-bunsay. Dengan materi tentang manajemen waktu, adab terhadap ilmu, self healing, afirmasi diri hingga aktualisasi diri yang menjadi bekal untuk siap menerima materi inti.
Selanjutnya di kelas Bunsay, mulailah ditempa dengan 12 materi kaya makna dan berbobot yang sayang sekali untuk dilewatkan (mmm.. Ada kemudahan untuk tidak mengikuti perkuliahan ya buibu..jatahnya bisa diambil bisa tidak.. ). Materinya sebagai berikut :
1. Komunikasi produktif
2. Melatih kemandirian anak
3. Meningkatkan kecerdasan anak
4. Memahami gaya belajar anak
5. Menstimulus anak suka membaca
6. Math around us
7. Semua anak adalah bintang
8. Mendidik anak cerdas finansial dini
9. Be creative
10. Menumbuhkan karakter anak lewat dongeng
11. Fitrah seksualitas
12. Keluarga multimedia
Nah.. Mantap semua kan kedua belas materinya. 🌹
Dan belajar di kelas (walaupun online mesti ontime dan aktif dong yaa - baca:seharusnya 😷) dengan segudang keriwehan khas ibu rumah tangga, bukan tidak mungkin kejenuhan melanda.
Jenuh melanda kala semester 2 di level 10. Mencari-cari alasan yang "lebih syar'i" selain dari saya lelah, saya mau rehat sejenak, kali ini off saja dan yang senada dengan itu. Tapi Nihil.
Semakin dicari semakin gundah. Sebenarnya apa yang dilelahkan, apa yang sebenarnya dijenuhkan. Toh selama ini masih bisa diselesaikan walau dengan bumbu kerempongan.
Berarti Allah masih memberi nikmat belajar. Allah masih mudahkan urusan untuk mendatangi kajian ilmu. Allah lapangkan perkara ini. Bukankah itu suatu nikmat, Mak?
Disaat banyak orang harus berjuang dengan udzur syar'i nya.
Astagfirullah.. Ketampol banget dengan quotes-nya Imam Syafi'i ini.
"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan". (Dalam Kitab Diwan Al Imam Asy-Syafi'i).
Dan akhirnya.. Bismillah.. Allah kuatkan untuk melewatinya. Walau akhirnya harus off juga di level 12. (Duh, maafkan)
💌 Terima kasih kepada fasilitator semester satu, yang tersayang bunda Ratna Zahara. Beliau sangat telaten mendampingi kami ditengah jadwal prakteknya yang padat. Sangat keibuan dan sabar menjelaskan maupun menjawab pertanyaan seputar materi.
💌 Terima kasih kepada fasilitator semester dua, yang tersayang mba Alif Kiky. Beliau sangat semangat mendampingi untuk menelaah materi dan menyelesaikan tantangan. Selalu sigap jika ada pertanyaan dan kendala dari kami.
Semoga lelah mereka Allah berkahi dan menjadikannya amal jariyah yang senantiasa mengalir pahalanya.. Aamiin.
💌 Terima kasih teruntuk teman-teman sekelas, teman-teman di peer group, yang legowo untuk saling berbagi pengetahuan, ilmu, inspirasi, motivasi, semangat dan canda-tawa.
💌 Terima kasih teruntuk anak bayi comel yang kooperatif untuk diajak kerjasama menyelesaikan tiap tahapan tantangan.
💌 Terima kasih teruntuk suami tercinta yang sementara diabaikan kala istrinya sibuk "ketik-ketik" tugas.
MasyaAllah.. Terima kasih teruntuk siapa saja yang berkontribusi dalam perjuangan mak Aiko menyelesaikan misi ini.
Semoga ilmu-ilmu yang telah didapat bisa terus untuk diaplikasikan dan bermanfaat untuk dunia akhirat. Dan menjadikan kami, al ummu madrasah al-ula, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Aamiin ya Rabbal Alamin..
Salam sehangat pelukan ummi,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
#aliranrasa
#kelasBundaSayangIIP
#InstitutIbuProfesional
Comments
Post a Comment