Hari Ke-10, Tantangan 10 Hari Game Level 4 : Aiko belajar menghafal Al-Qur'an metode Gaza
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bismillah..
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Aiko mau jadi hafidzah, penjaga Al-Quran. Itu impian ummi dan abati. Langkah pertama menjadi penjaga Al-Quran adalah dengan menghafalnya. Oleh karena itu, hari ini Aiko mau belajar menghafal bersama Syeikh DR. Said Thalal Al-Dhasyan. Beliau adalah direktur eksekutif Darul Quran Al-Karim wa sunnah Gaza, Palestina. Beliau menjelaskan tentang metode menghafal mudah yang digunakan anak-anak di Gaza.
Kenyataan bahwa anak-anak di Gaza menghafal Quran itu dari rumah bukan seperti kita yang dikhususkan belajar seperti di pesantren atau rumah tahfidz. Mereka senantiasa menghidupkan Quran dari dalam rumah. Dengan membuat halaqah-halaqah Quran dan konsisten menjalaninya dari ba'da Ashar sampai maghrib atau isya. Tidak hanya anak-anak saja, tetapi orang tua dan dewasa ikut terlibat juga dalam halaqah tersebut. Ada sekitar 8 metode yang dipakai. Ummi tidak ingat apa saja karena Aiko sibuk mau BAB. Sejak semalam dia sudah makan banyak, ditambah ngemil buah, puding, roti dari sebelum acara dimulai. 😆
Awal pembukaan acara diisi tasmi' oleh ustadz (lupa namanya). Aiko penasaran ngintip miring-miring siapa yang ngaji. Dia terhalang oleh punggung orang didepannya.
"Itu siapa, Mi..ngaji"
"Bapak ustadz"
"Bukan kaka Juna"
"Bukan.. Pak ustadz.."
"Kaka Juna mana?"
"Ndak ada Kaka Junanya..pak ustadz aja.."
Sengaja datang lebih awal biar dapat duduk didepan tapi Aiko gelisah, ambil cemilan, duduk sebentar dan lendotan ummi. Tidak nyaman sekali karena harus duduk dikursi bukan lesehan yang bisa leluasa bergerak.
Ustadz penerjemah (lagi-lagi ummi lupa namanya) membuka sesi inti dengan gerakan hafal Quran. Aiko mengikuti gerakan dipandu ummi.
Tangan kanan mengepal kekanan, bisaaa.
Tangan kiri mengepal ke kiri, mudaaaahh.
Dan buat lingkaran dari atas kepala kebawah, menyenangkan. 😇
Karena Aiko sepertinya mulai bosan duduk kursi, akhirnya kami beralih duduk di belakang saja, lesehan. Disini Aiko bisa khusyuk maem cemilan, rebahan, mainan sambil mendengarkan ulasan syeikh Said.
Syeikh mengajarkan metode Talqin, yaitu metode dengan mengikuti bacaan yang dilafalkan oleh syeikh/guru.
💕 Syarat Talqin yaitu ada Syeikh (guru yang mentalqin), qari (murid) dan mushaf dengan standar yang sama antara syeikh dan qari.
💜 Metode talqin dilakukan dengan :
1. Membaca dengan benar ayat Al-Quran yang hendak dihafal.
2. Mengulang-ulang ayat sampai benar-benar hafal. Jangan lanjut ke ayat berikutnya jika belum hafal sempurna.
3. Tasmi. Memperdengarkan hasil hafalan kepada syeikh.
4. Evaluasi. Syeikh akan mengevaluasi apakah hafalannya benar atau tidak dan Qari bisa memperbaikinya.
Metode talqin ini cocok digunakan kepada anak-anak yang belum mengenal hukum-hukum bacaan (misal anak TK, SD). Tujuannya agar mereka fokus dan meminimalisir untuk main-main saat menghafal.
💛 Saat ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk membantu dalam menghafal, seperti mp3, dvd, CD. Sehingga kita bisa menghafal sendiri dari murotal Mp3 tanpa syeikh. Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah :
1. Fokus pada ayat-ayat atau surah yang akan dihafal saja.
2. Pilih satu saja qari yang baik bacaannya. Tiap qari punya gaya dan standar bacaannya sendiri. Jika terlalu banyak qari yang didengar dikhawatirkan akan kebingungan dengan bacaannya.
3. Terus mengulang-ulang hafalan. Mengikuti bacaan qari.
4. Menyetorkan hafalan. Walau menghafal sendiri tapi tetap harus disetorkan kepada syeikh. Dengan begitu kita tahu apakah sudah benar atau belum.
💖 Selanjutnya, Syeikh Said juga menasehati bahwa agar kuat hafalannya yaitu dengan :
1. Banyak mendengar murotal dari qari yang baik bacaannya.
2. Menyetorkan hafalan ke qari yang mutqin.
3. Mengajak pasangan (suami/istri), teman atau keluarga untuk menghafal bersama. Bisa saling menyemangati dan mengkoreksi hafalan.
4. Mengulang hafalan dalam shalat.
Kegiatan ini ditutup dengan penggalangan donasi untuk bumi Palestina yang sedang berjuang melawan penjajah Yahudi. Tempat masjid Al-Aqsa berada. Masjid tempat Nabi Muhammad melakukan perjalanan isra mi'raj. Salah satu dari tiga masjid utama umat Islam selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Saat pemutaran video, Aiko antusias sekali sampai ia berdiri diatas kursi.
"Apa itu Mi.. Masjid.."
"Aiko mau ngaji ke masjid..naik bus.."
"Iya itu masjid Al-Aqsa, jauh..ndak bisa naik bis.."
"Naik bisss... " Dia tidak terima pernyataan Ummi.
"Iya, besok Aiko ngaji kesana. Minta sama Allah.. Allah Aiko mau kesana.."
"Allah.. Aico mau masjid.."
Lantunan takbir menggema diseluruh ruangan Aziziah lantai 2, Asrama Haji. Aiko mengikuti gerakan mengepal tangan keatas.
Allahu Akbar... MasyaAllah.. Tabarakallah..
Kami, ummi abati, hanya bisa berdoa, semoga engkau dirahmati, dimudahkan dan diberkahi Allah untuk menjaga kalam-Nya.. Rabbi habli minassholihin.. Aamiin😍
💟 Pengamatan hari ini, Aiko masih sama bahwa dia lebih mudah menirukan apa yang dilihat dan didengar. Mudah terganggu dengan keributan kadang juga tidak terganggu. Sehingga, masuk ke gaya belajar visual auditori.
Salam sehangat pelukan ibu
#harike-10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Bismillah..
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639).
Aiko mau jadi hafidzah, penjaga Al-Quran. Itu impian ummi dan abati. Langkah pertama menjadi penjaga Al-Quran adalah dengan menghafalnya. Oleh karena itu, hari ini Aiko mau belajar menghafal bersama Syeikh DR. Said Thalal Al-Dhasyan. Beliau adalah direktur eksekutif Darul Quran Al-Karim wa sunnah Gaza, Palestina. Beliau menjelaskan tentang metode menghafal mudah yang digunakan anak-anak di Gaza.
Kenyataan bahwa anak-anak di Gaza menghafal Quran itu dari rumah bukan seperti kita yang dikhususkan belajar seperti di pesantren atau rumah tahfidz. Mereka senantiasa menghidupkan Quran dari dalam rumah. Dengan membuat halaqah-halaqah Quran dan konsisten menjalaninya dari ba'da Ashar sampai maghrib atau isya. Tidak hanya anak-anak saja, tetapi orang tua dan dewasa ikut terlibat juga dalam halaqah tersebut. Ada sekitar 8 metode yang dipakai. Ummi tidak ingat apa saja karena Aiko sibuk mau BAB. Sejak semalam dia sudah makan banyak, ditambah ngemil buah, puding, roti dari sebelum acara dimulai. 😆
Awal pembukaan acara diisi tasmi' oleh ustadz (lupa namanya). Aiko penasaran ngintip miring-miring siapa yang ngaji. Dia terhalang oleh punggung orang didepannya.
"Itu siapa, Mi..ngaji"
"Bapak ustadz"
"Bukan kaka Juna"
"Bukan.. Pak ustadz.."
"Kaka Juna mana?"
"Ndak ada Kaka Junanya..pak ustadz aja.."
Sengaja datang lebih awal biar dapat duduk didepan tapi Aiko gelisah, ambil cemilan, duduk sebentar dan lendotan ummi. Tidak nyaman sekali karena harus duduk dikursi bukan lesehan yang bisa leluasa bergerak.
Ustadz penerjemah (lagi-lagi ummi lupa namanya) membuka sesi inti dengan gerakan hafal Quran. Aiko mengikuti gerakan dipandu ummi.
Tangan kanan mengepal kekanan, bisaaa.
Tangan kiri mengepal ke kiri, mudaaaahh.
Dan buat lingkaran dari atas kepala kebawah, menyenangkan. 😇
Karena Aiko sepertinya mulai bosan duduk kursi, akhirnya kami beralih duduk di belakang saja, lesehan. Disini Aiko bisa khusyuk maem cemilan, rebahan, mainan sambil mendengarkan ulasan syeikh Said.
Syeikh mengajarkan metode Talqin, yaitu metode dengan mengikuti bacaan yang dilafalkan oleh syeikh/guru.
💕 Syarat Talqin yaitu ada Syeikh (guru yang mentalqin), qari (murid) dan mushaf dengan standar yang sama antara syeikh dan qari.
💜 Metode talqin dilakukan dengan :
1. Membaca dengan benar ayat Al-Quran yang hendak dihafal.
2. Mengulang-ulang ayat sampai benar-benar hafal. Jangan lanjut ke ayat berikutnya jika belum hafal sempurna.
3. Tasmi. Memperdengarkan hasil hafalan kepada syeikh.
4. Evaluasi. Syeikh akan mengevaluasi apakah hafalannya benar atau tidak dan Qari bisa memperbaikinya.
Metode talqin ini cocok digunakan kepada anak-anak yang belum mengenal hukum-hukum bacaan (misal anak TK, SD). Tujuannya agar mereka fokus dan meminimalisir untuk main-main saat menghafal.
💛 Saat ini banyak sekali media yang dapat digunakan untuk membantu dalam menghafal, seperti mp3, dvd, CD. Sehingga kita bisa menghafal sendiri dari murotal Mp3 tanpa syeikh. Akan tetapi yang harus diperhatikan adalah :
1. Fokus pada ayat-ayat atau surah yang akan dihafal saja.
2. Pilih satu saja qari yang baik bacaannya. Tiap qari punya gaya dan standar bacaannya sendiri. Jika terlalu banyak qari yang didengar dikhawatirkan akan kebingungan dengan bacaannya.
3. Terus mengulang-ulang hafalan. Mengikuti bacaan qari.
4. Menyetorkan hafalan. Walau menghafal sendiri tapi tetap harus disetorkan kepada syeikh. Dengan begitu kita tahu apakah sudah benar atau belum.
💖 Selanjutnya, Syeikh Said juga menasehati bahwa agar kuat hafalannya yaitu dengan :
1. Banyak mendengar murotal dari qari yang baik bacaannya.
2. Menyetorkan hafalan ke qari yang mutqin.
3. Mengajak pasangan (suami/istri), teman atau keluarga untuk menghafal bersama. Bisa saling menyemangati dan mengkoreksi hafalan.
4. Mengulang hafalan dalam shalat.
Kegiatan ini ditutup dengan penggalangan donasi untuk bumi Palestina yang sedang berjuang melawan penjajah Yahudi. Tempat masjid Al-Aqsa berada. Masjid tempat Nabi Muhammad melakukan perjalanan isra mi'raj. Salah satu dari tiga masjid utama umat Islam selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Saat pemutaran video, Aiko antusias sekali sampai ia berdiri diatas kursi.
"Apa itu Mi.. Masjid.."
"Aiko mau ngaji ke masjid..naik bus.."
"Iya itu masjid Al-Aqsa, jauh..ndak bisa naik bis.."
"Naik bisss... " Dia tidak terima pernyataan Ummi.
"Iya, besok Aiko ngaji kesana. Minta sama Allah.. Allah Aiko mau kesana.."
"Allah.. Aico mau masjid.."
Lantunan takbir menggema diseluruh ruangan Aziziah lantai 2, Asrama Haji. Aiko mengikuti gerakan mengepal tangan keatas.
Allahu Akbar... MasyaAllah.. Tabarakallah..
Kami, ummi abati, hanya bisa berdoa, semoga engkau dirahmati, dimudahkan dan diberkahi Allah untuk menjaga kalam-Nya.. Rabbi habli minassholihin.. Aamiin😍
💟 Pengamatan hari ini, Aiko masih sama bahwa dia lebih mudah menirukan apa yang dilihat dan didengar. Mudah terganggu dengan keributan kadang juga tidak terganggu. Sehingga, masuk ke gaya belajar visual auditori.
Salam sehangat pelukan ibu
#harike-10
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunSayIIP
Comments
Post a Comment