Hari Ke-3, Tantangan 10 Hari Game Level 1 : Puss ayo bangun... Aico udah bangun puss..
Bismillah..
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Rinai hujan masih terdengar kala jarum jam menunjuk angka enam. Demtingnya memanggil jiwa yang terlelap. Anak bayi merangsek ke pinggir tembok. Terasa enggan beranjak dari kasur walau matanya sudah terbuka. Tak seperti biasanya yang dengan lantang mencari ummi begitu terbangun. Hawa dingin menyurutkan niatnya untuk bergegas. Keheningan terpecah oleh sapa Abati
Abati : "Aikooo..., Assalamualaikum"
Aiko :"Aaaa...aaaa...aaa (berteriak, menjejakkan kaki di kasur tanda ketidaksukaannya)
Abati :"Aikoo... Kenapa..?" (menggoda lagi)
Aiko :"Aaa...aaa..aaa."
Abati :"Baba panggil aja kok"
Akhir-akhir ini tingkahnya seperti itu. Setiap digoda atau dipanggil Abatinya selalu berteriak keras. Ini hanya ketika ada Abati didepannya. Lain halnya ketika Abati tak dirumah, Baba mana? Baba kerja. Baa..baba.. Aico panggil baba. Atau ketika hujan turun, Baa.. Sini masuk...hujan. Atau suara motor lewat, tuh.. Baba pulang? Atau ketika makan, Aico maem ican. Baba maem ican. Bawa..sana. (baca: bawa kerja). Atau ketika bisa melakukan hal baru, serunya Baa..aico bisa. Begitulah ketika tak ada Abati.
Umminya yang berapa waktu lalu belum paham dengan segera akan menaikkan suara menghentikan tingkahnya.
Sungguh khilaf dulu dengan serta merta menaikkan suara untuk menghentikan teriakannya.
Seiring waktu tercerahkan bahwa itu adalah bentuk ungkapan cinta, mencari perhatian Baba yang tak sepanjang waktu disampingnya. Dan juga memasuki fase "terribel two". Ummi mulai maklum dan sebisa mungkin mempertahankan suara normal.
Ummi :"Aiko...anak baik kan?"
Aiko :"Aaa...aaa..aaa"
Ummi :"Sholehah..anak baik? Aiko baik?"
Aiko : (diam)
Ummi :"Doa bangun bobo dulu yuk." (mengalihkan perhatiannya)
Aiko :"Puss...ican" (langsung duduk mencari boneka Pus, suasana hatinya berubah cepat menjadi bersemangat)
Saya selalu takjub pada anak-anak. Mereka dengan mudah mengganti suasana hati tanpa beban. Berbeda dengan orang dewasa yang terlalu banyak bermain hati dan perasaan. Aihh 😜.
Ummi :"Mana pusnya ya?"
Aiko :"Inii mi. Puss."
Ummi :"Puss bangunin"
Aiko :"Puss...pusss..bangun..Aico bangunn" (menggoyang-goyankan tubuh boneka Pus)
Ummi :"Huyug-huyug" (bahasa apa ya? Pokoknya gerak membangunkan pus 😅)
Aiko : Haa haa (tawa sumringah)
Ummi :"Puss bangun bobo berdoa ya"
Aiko :"Puss?" (mengulang tanya)
Ummi :"Puss berdoa."
Aiko :"Ican?"
Ummi :"Ikan berdoa."
Aiko :"Ayam?"
Ummi :"Ayam berdoa. Sekarang Aiko."
(Kebiasaannya mengabsen semua teman mainnya 😅 untuk melakukan hal yang sama. Mengangkat tangan seraya berdoa)
Ummi : (membantu melafalkan sementara anak bayi "umik-umik" - menggerakkan bibir tanpa suara meniru berdoa)
Alhamdu lillaahilladzii ahyaanaa ba'da maa amaa tanaa wa ilaihin - ...."
(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan).
Aiko : "Nusyuur"
Ummi :"A...."
Aiko :"Miinn"
Ummi :"Yuk bangun. Pipis. Cuci muka yaa."
Aiko :"Puss..pipis."
Ummi :"Ya.. Puss tungguin sini."
Drama pagi berakhir dengan semakin derasnya hujan turun. Semoga keberkahan tercurah mengiringinya. Allahumma shoyyiban nafi'an. Aamiin.
Poin komunikasi produktif dengan anak hari ini :
🌸 Keep Information Simple and Short
🌸 Intonasi suara ramah
🌸 Mengendalikan emosi
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sehangat cinta,
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#instituteibuprofesional
#ratrifitriana
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Rinai hujan masih terdengar kala jarum jam menunjuk angka enam. Demtingnya memanggil jiwa yang terlelap. Anak bayi merangsek ke pinggir tembok. Terasa enggan beranjak dari kasur walau matanya sudah terbuka. Tak seperti biasanya yang dengan lantang mencari ummi begitu terbangun. Hawa dingin menyurutkan niatnya untuk bergegas. Keheningan terpecah oleh sapa Abati
Abati : "Aikooo..., Assalamualaikum"
Aiko :"Aaaa...aaaa...aaa (berteriak, menjejakkan kaki di kasur tanda ketidaksukaannya)
Abati :"Aikoo... Kenapa..?" (menggoda lagi)
Aiko :"Aaa...aaa..aaa."
Abati :"Baba panggil aja kok"
Akhir-akhir ini tingkahnya seperti itu. Setiap digoda atau dipanggil Abatinya selalu berteriak keras. Ini hanya ketika ada Abati didepannya. Lain halnya ketika Abati tak dirumah, Baba mana? Baba kerja. Baa..baba.. Aico panggil baba. Atau ketika hujan turun, Baa.. Sini masuk...hujan. Atau suara motor lewat, tuh.. Baba pulang? Atau ketika makan, Aico maem ican. Baba maem ican. Bawa..sana. (baca: bawa kerja). Atau ketika bisa melakukan hal baru, serunya Baa..aico bisa. Begitulah ketika tak ada Abati.
Umminya yang berapa waktu lalu belum paham dengan segera akan menaikkan suara menghentikan tingkahnya.
Sungguh khilaf dulu dengan serta merta menaikkan suara untuk menghentikan teriakannya.
Seiring waktu tercerahkan bahwa itu adalah bentuk ungkapan cinta, mencari perhatian Baba yang tak sepanjang waktu disampingnya. Dan juga memasuki fase "terribel two". Ummi mulai maklum dan sebisa mungkin mempertahankan suara normal.
Ummi :"Aiko...anak baik kan?"
Aiko :"Aaa...aaa..aaa"
Ummi :"Sholehah..anak baik? Aiko baik?"
Aiko : (diam)
Ummi :"Doa bangun bobo dulu yuk." (mengalihkan perhatiannya)
Aiko :"Puss...ican" (langsung duduk mencari boneka Pus, suasana hatinya berubah cepat menjadi bersemangat)
Saya selalu takjub pada anak-anak. Mereka dengan mudah mengganti suasana hati tanpa beban. Berbeda dengan orang dewasa yang terlalu banyak bermain hati dan perasaan. Aihh 😜.
Ummi :"Mana pusnya ya?"
Aiko :"Inii mi. Puss."
Ummi :"Puss bangunin"
Aiko :"Puss...pusss..bangun..Aico bangunn" (menggoyang-goyankan tubuh boneka Pus)
Ummi :"Huyug-huyug" (bahasa apa ya? Pokoknya gerak membangunkan pus 😅)
Aiko : Haa haa (tawa sumringah)
Ummi :"Puss bangun bobo berdoa ya"
Aiko :"Puss?" (mengulang tanya)
Ummi :"Puss berdoa."
Aiko :"Ican?"
Ummi :"Ikan berdoa."
Aiko :"Ayam?"
Ummi :"Ayam berdoa. Sekarang Aiko."
(Kebiasaannya mengabsen semua teman mainnya 😅 untuk melakukan hal yang sama. Mengangkat tangan seraya berdoa)
Ummi : (membantu melafalkan sementara anak bayi "umik-umik" - menggerakkan bibir tanpa suara meniru berdoa)
Alhamdu lillaahilladzii ahyaanaa ba'da maa amaa tanaa wa ilaihin - ...."
(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan).
Aiko : "Nusyuur"
Ummi :"A...."
Aiko :"Miinn"
Ummi :"Yuk bangun. Pipis. Cuci muka yaa."
Aiko :"Puss..pipis."
Ummi :"Ya.. Puss tungguin sini."
Drama pagi berakhir dengan semakin derasnya hujan turun. Semoga keberkahan tercurah mengiringinya. Allahumma shoyyiban nafi'an. Aamiin.
Poin komunikasi produktif dengan anak hari ini :
🌸 Keep Information Simple and Short
🌸 Intonasi suara ramah
🌸 Mengendalikan emosi
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sehangat cinta,
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#instituteibuprofesional
#ratrifitriana
Comments
Post a Comment