Aliran rasa game level 1 : Komunikasi Produktif

Bismillah...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mengambil salah satu bangku di kelas bunda sayang adalah kesadaran yang saya ambil setelah menyelesaikan kelas matrikulasi batch 5. Dengan asumsi bahwa perkuliahan akan seperti waktu matrikulasi. Dengan materi serta tugas atau nice homework yang "lumayan" santai.

Tapi nyatanya?

Seusai materi pertama yakni tentang Komunikasi produktif langsung disambut dengan tantangan game level satu selama 10 hari. Tantangan ini bisa di selesaikan dalam waktu 17 hari. Bisa dirapel kalau belum mampu istiqomah membuat laporan tiap hari.

Cukup luang juga kan mak? Bisa rapel, waktu agak longgar..

Awalnya saya berpikir seperti itu..



Tapi... Keadaan dilapangan berkata lain..

Lima hari pertama terasa sangat berat. Mengubah pola komunikasi yang sudah melekat menjadi tantangan. Ditengah kerempongan urusan domestik dan anak bayi terkadang kurang bisa diajak berkompromi. Seharusnya sudah paham kalau begitulah sifatnya. Namun kalau sedang dititik lemah keluar juga sedikit emosinya. Astagfirullah..
Berarti komunikasi dengan diri sendiri belum optimal pun pada anak.

Akhirnya sampai pada hari ke-enam saya mulai melapangkan hati, menemukan ritme yang pas, penyesuaian jadwal yang mulai bisa berkompromi. Sedikit menahan emosi sudah mampu membuat dunia bersinar. Sedikit senyum dan ucapan lembut sudah mampu membuat dunia menghangat.

Awalnya terasa seperti paksaan tapi paksaan yang kemudian menjadi kebiasaan yang baik. Awalnya berat tapi kalau dijalankan pelan-pelan akhirnya sampai juga. Akhirnya mampu menyelesaikan batas minimal 10 hari tantangan. Alhamdulillah... Walau sudah tidak ada kewajiban lapor tapi insyaAllah akan tetap mempraktekan komunikasi produktif kepada anak dan suami.

Dari tantangan game level 1 di materi Komunikasi produktif saya menemukan beberapa pelajaran yang cukup mengena :

1. Bismillah. Niatkan semua karena Allah bahwa ini proses menuntut ilmu. Niat yang baik maka seluruh semesta akan mendukungmu.

2. Proses. Menikmati proses lebih penting daripada sekedar tertuju pada hasil. Awalnya saya berorientasi pada hasil tapi ditengah penjalanan sudah dicolek sama Allah, Alhamdulillah, dan saya mengatur kembali arah orientasi itu.

3. Istiqomah. Selalu konsisten melakukan sesuatu, dengan minimal melakukannya selama 10 hari maka akan membentuk kebiasaan perilaku yang lebih baik.

4. Support. Dukungan dari suami dan anak adalah segalanya. Yang mampu mengobarkan semangat untuk menyelesaikan tantangan. Ditambah dukungan dari kelompok peer group "Batu Aji" yang mengharu biru saling bantu dan menyemangati. Kala ada yang tertinggal, dengan sigap bantuan datang. Kala ada yang terpuruk, semangat dan empati silih berganti. Merasa menjadi satu keluarga yang saling menguatkan. Uni Ayu, mba Lumi, ayuk Siska, mba Dian, mba Anna, mba Ainul, mba Syafni, mba Afi dan mba Fanny, terima kasih atas semangat, dukungan dan doanya. Peluk peluk semuaaa 😘.

Dan saya bersyukur mendapat kesempatan menjalani ini semua. Alhamdulillah..

Saya bersyukur berada di kelas bunda sayang #4 Batam.

Wassalamualaikum wr wb

Sehangat cinta,

#Kuliahbundasayang
#ibuprofesional
#komunikasiproduktif
#ratri Fitriana

Comments