Persiapan Melahirkan #2 : List Perlengkapan Bayi Baru Lahir
Menunggu hari kelahiran waktu terasa sangat lama. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Ada rasa bahagia membuncah karena akan segera berjumpa sang buah hati. Ada rasa takut, seperti apa melahirkan karena banyak cerita kesakitan disana. Ada rasa cemas, bagaimana selanjutnya kehidupan bersama sang cinta. Ada rasa syukur, sedalam cinta, Yang Maha Cinta telah mengamanahkan sang cinta untuk bersama kita.
Hummm...dag dig dug nano nano yaaa.
Tapi bisa jadi bahagia senang tak terkira kalau lihat pernak-pernik bayi yang lucu bin imut. Saya sengaja membeli segala keperluan bayi di kehamilan 8 bulan. Alasannya kami tidak ingin terlalu heboh sudah beli ini itu di awal kehamilan dan juga kami belum tahu akan berjenis kelamin apa sang cinta ini. Jadi, kami putuskan sebulan sebelumnya saja untuk berbelanja.
Dan ternyata bunda, banyak sekali ya benda lucunya... 😃. Kalau tidak ditahan pasti asal comot masuk keranjang belanja.
Sudah diwanti-wanti (diperingatkan) oleh ibu ataupun mertua bahkan teman, tak perlu beli banyak, secukupnya saja, karena bayi cepat besar. Baju new bornnya saja sudah tidak muat lagi ketika bayi berumur 1,5 bulan.
Jadi kami hanya membeli beberapa pasang baju dan celana diawal. Konsekuensinya, tiap bulan kami harus beli satu dua baju baru yang ukurannya sesuai perkembangan bayi. Ini mungkin berlaku untuk anak pertama ya, yang belum punya kakak. Biasanya untuk anak kedua dan selanjutnya, tidak perlu banyak membeli perlengkapan karena masih ada bekas pakai si kakak. Hehehe... Kadang ini berlanjut sampai anak besar dan jadi cerita menyedihkan anak kedua, ketiga, dst. Karena saya juga mengalaminya hiks (curcol).
Berikut list perlengkapan bayi baru lahir yang kami beli :
1. Perlengkapan Pakaian
- Baju lengan panjang
- Baju lengan pendek
- Baju Jumper (kalau bunda tinggal didaerah dingin, jumper lebih nyaman dan praktis dipakai bayi. Tapi kalau tinggal di daerah panas seperti Batam, jumper tidak pernah dipakai. Pengalaman dipakai hanya untuk foto 😀).
- Baju tanpa lengan
- Celana panjang
- Celana pendek
- Kaos kaki + sarung tangan
- Topi bayi
- Popok kain (opsional)
- Kain bedong
- Gurita (opsional, sekarang bayi tidak boleh pakai gurita karena akan menghambat pertumbuhan organ dalam. Saya tetap pakaikan sampai lepas tali pusar, pakainya longgar hanya untuk membuat bayi hangat sebelum bisa pakai kaos dalam).
- Kaos dalam
- Jaket bayi
- Tatak iler (celemek kalau ngeces biar baju tidak basah, bisa juga dipakai saat mulai MPASI).
- Popok sekali pakai (opsional)
- Popok Clodi (opsional)
2. Perlengkapan Tidur
- Kasur bayi (opsional, beberapa teman menyarankan tidak perlu beli kasur bayi karena hanya dipakai sebentar. Saya beli yang model kain tebal saja bukan busa, karena bayi tidur bersama, tidak dibok. Pastikan kasur kita permukaanya datar agar tulang bayi tidak melengkung saat tidur).
- Bantal bayi, pilih yang tipis saja.
- Guling bayi
- Selimut
- Kain untuk alas yang mudah menyerap keringat
- Perlak
- Kelambu
3. Perlengkapan Mandi
- Ember bayi
- Perlak untuk ganti baju supaya tidak basah.
- Handuk bayi
- Washlap
4. Perlengkapan Berpergian
- Tas bayi
- Gendongan bayi
- Kipas tangan
- Container box (opsional, jika bayi ingin membawa ASI perah atau makanan bayi).
5. Perlengkapan Makan dan Minum (bisa dibeli saat mulai MPASI)
- Piring, mangkok
- Sendok, garpu
- Botol minum
- Sikat botol
- Dot (opsional, saya tidak beli)
6. Kosmetik Bayi
- Sabun, shampoo, baby oil, minyak telon, hair lotion, baby cream, body lotion, parfum, bedak.
- Tissue basah
- Tissue kering
- Kapas
7. Perlengkapan lain-lain :
- Termomether badan
- Gunting kuku
- Sisir
- Sikat lidah bayi
- Kain kassa, alkohol (untuk merawat tali pusat sebelum lepas)
- Termos air
- Bok bayi kalau bayi akan diletakkan dibok.
- Lampu emergency, kalau mati listrik.
- Breast pad untuk ibu
- Bok tempat baju bayi (opsional, ini lebih praktis dari pada baju bayi diletakkan dilemari, harus buka tutup lemari)
- Kuali untuk mengubur ari-ari
- Korset atau stagen untuk ibu
- Pembalut untuk masa nifas (saya pilih pembalut untuk malam hari, karena lebih panjang dan lebar)
Sepertinya itu saja minimal perlengkapan yang perlu dipersiapkan sebelum melahirkan, kalau ada yang kurang bisa dibeli seiring waktu.
Semoga bermanfaat.
Sepenuh cinta.
Batam
Hummm...dag dig dug nano nano yaaa.
Tapi bisa jadi bahagia senang tak terkira kalau lihat pernak-pernik bayi yang lucu bin imut. Saya sengaja membeli segala keperluan bayi di kehamilan 8 bulan. Alasannya kami tidak ingin terlalu heboh sudah beli ini itu di awal kehamilan dan juga kami belum tahu akan berjenis kelamin apa sang cinta ini. Jadi, kami putuskan sebulan sebelumnya saja untuk berbelanja.
Dan ternyata bunda, banyak sekali ya benda lucunya... 😃. Kalau tidak ditahan pasti asal comot masuk keranjang belanja.
Sudah diwanti-wanti (diperingatkan) oleh ibu ataupun mertua bahkan teman, tak perlu beli banyak, secukupnya saja, karena bayi cepat besar. Baju new bornnya saja sudah tidak muat lagi ketika bayi berumur 1,5 bulan.
Jadi kami hanya membeli beberapa pasang baju dan celana diawal. Konsekuensinya, tiap bulan kami harus beli satu dua baju baru yang ukurannya sesuai perkembangan bayi. Ini mungkin berlaku untuk anak pertama ya, yang belum punya kakak. Biasanya untuk anak kedua dan selanjutnya, tidak perlu banyak membeli perlengkapan karena masih ada bekas pakai si kakak. Hehehe... Kadang ini berlanjut sampai anak besar dan jadi cerita menyedihkan anak kedua, ketiga, dst. Karena saya juga mengalaminya hiks (curcol).
Berikut list perlengkapan bayi baru lahir yang kami beli :
1. Perlengkapan Pakaian
- Baju lengan panjang
- Baju lengan pendek
- Baju Jumper (kalau bunda tinggal didaerah dingin, jumper lebih nyaman dan praktis dipakai bayi. Tapi kalau tinggal di daerah panas seperti Batam, jumper tidak pernah dipakai. Pengalaman dipakai hanya untuk foto 😀).
- Baju tanpa lengan
- Celana panjang
- Celana pendek
- Kaos kaki + sarung tangan
- Topi bayi
- Popok kain (opsional)
- Kain bedong
- Gurita (opsional, sekarang bayi tidak boleh pakai gurita karena akan menghambat pertumbuhan organ dalam. Saya tetap pakaikan sampai lepas tali pusar, pakainya longgar hanya untuk membuat bayi hangat sebelum bisa pakai kaos dalam).
- Kaos dalam
- Jaket bayi
- Tatak iler (celemek kalau ngeces biar baju tidak basah, bisa juga dipakai saat mulai MPASI).
- Popok sekali pakai (opsional)
- Popok Clodi (opsional)
2. Perlengkapan Tidur
- Kasur bayi (opsional, beberapa teman menyarankan tidak perlu beli kasur bayi karena hanya dipakai sebentar. Saya beli yang model kain tebal saja bukan busa, karena bayi tidur bersama, tidak dibok. Pastikan kasur kita permukaanya datar agar tulang bayi tidak melengkung saat tidur).
- Bantal bayi, pilih yang tipis saja.
- Guling bayi
- Selimut
- Kain untuk alas yang mudah menyerap keringat
- Perlak
- Kelambu
3. Perlengkapan Mandi
- Ember bayi
- Perlak untuk ganti baju supaya tidak basah.
- Handuk bayi
- Washlap
4. Perlengkapan Berpergian
- Tas bayi
- Gendongan bayi
- Kipas tangan
- Container box (opsional, jika bayi ingin membawa ASI perah atau makanan bayi).
5. Perlengkapan Makan dan Minum (bisa dibeli saat mulai MPASI)
- Piring, mangkok
- Sendok, garpu
- Botol minum
- Sikat botol
- Dot (opsional, saya tidak beli)
6. Kosmetik Bayi
- Sabun, shampoo, baby oil, minyak telon, hair lotion, baby cream, body lotion, parfum, bedak.
- Tissue basah
- Tissue kering
- Kapas
7. Perlengkapan lain-lain :
- Termomether badan
- Gunting kuku
- Sisir
- Sikat lidah bayi
- Kain kassa, alkohol (untuk merawat tali pusat sebelum lepas)
- Termos air
- Bok bayi kalau bayi akan diletakkan dibok.
- Lampu emergency, kalau mati listrik.
- Breast pad untuk ibu
- Bok tempat baju bayi (opsional, ini lebih praktis dari pada baju bayi diletakkan dilemari, harus buka tutup lemari)
- Kuali untuk mengubur ari-ari
- Korset atau stagen untuk ibu
- Pembalut untuk masa nifas (saya pilih pembalut untuk malam hari, karena lebih panjang dan lebar)
Sepertinya itu saja minimal perlengkapan yang perlu dipersiapkan sebelum melahirkan, kalau ada yang kurang bisa dibeli seiring waktu.
Semoga bermanfaat.
Sepenuh cinta.
Batam
Comments
Post a Comment